nusakini.com, Jakarta — Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) tengah mempersiapkan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) guna memperkuat sinergi dalam pengembangan komoditas kuda di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan PP PORDASI, Abdul Malik, dalam audiensi dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, Senin (18/11), di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.

Agung Suganda menyambut positif rencana kerja sama tersebut. Ia menilai, MoU yang sedang dipersiapkan berpotensi membuka ruang kolaborasi yang lebih luas di bidang peternakan kuda, terutama dalam pengembangan rumpun kuda lokal, peningkatan fasilitas pendukung peternakan, serta penguatan aspek kesehatan hewan.

• Presiden Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
• Kementan Bersama HPDKI, Bahas Perkembangan Terkini Peternakan Domba dan Kambing di Tanah Air
• Mentan Upayakan Harga Sapi Hidup Minimal Rp 50 Ribu Per Kilogram, Dirjen PKH Siapkan Strateginya
• Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian
• Mentan Amran Tancap Gas untuk Program Oplah, Minta Semangat Merah Putih Terus Dikobarkan

“Inti perhatian kami bersama PP PORDASI adalah sertifikasi, registrasi, serta pengembangan genetik kuda di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini dapat memperkuat subsektor peternakan kuda secara nasional,” ujar Agung.

Sementara itu, Abdul Malik menjelaskan bahwa penguatan sinergi dengan pemerintah merupakan langkah strategis dalam memajukan peternakan kuda. Menurutnya, MoU tersebut akan menjadi landasan dalam menyusun kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor ini.

“Melalui MoU ini, kami berharap kolaborasi antara PP PORDASI dan Kementerian Pertanian dapat mendorong pengembangan peternakan kuda di Indonesia, termasuk aspek kebijakan yang lebih terarah,” kata Abdul.

Kedua pihak optimistis bahwa kerja sama yang direncanakan akan memberikan manfaat yang luas, tidak hanya bagi pelaku usaha peternakan kuda, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing subsektor peternakan kuda di tingkat nasional. (*)